Pengukuran Tanah (Surveying) secara tradisional
didefinisikan sebagai ilmu dan seni menentukan letak nisbi dari titik-titik
diatas, pada dan dibawah permukaan bumi, yang kemudian dipindahkan ke bidang
datar yang diperkecil (diskala), yang disebut PETA.
Dengan alat ukur sudut (Theodolit), kita dapat mengukur arah yang kedua atau lebih, yang didapatkan
dari hasil perhitungan berdasarkan Sudut Azimuth, yaitu sudut yang menjadikan
arah utara sebagai patokannya.
Pengambilan data yang akurat di lapangan merupakan faktor
yang sangat penting. Sehingga, dalam pekerjaan pengambilan data ini haruslah
dilakukan dengan secermat dan seteliti mungkin.
Theodolit adalah alat pengukur sudut horizontal maupun
vertikal. Ada beberapa macam Alat Ukur Theodolit. Diantaranya adalah :
1.
Theodolit Teliti.
·
Adalah theodolit yang fraksi bacaannya sampai dengan
persepuluh sekon.
·
Theodolit ini digunakan untuk pengukuran kerangka dasar
nasional (triangulasi).
·
Merupakan theodolit yang paling teliti.
·
Contoh : Wild T-3, dll.
2.
Theodolit Universal Orde II.
·
Adalah theodolit yang fraksi bacaannya antara 1 sekon s.d 20
sekon.
·
Penggunaannya adalah untuk penentuan titik kontrol pada
suatu jaring pemetaan.
·
Contoh : Wild T-2, TM-16, Topcom TL IE, TL 20E, 10E, dll.
3.
Theodolit Pembangunan / Konstruksi (orde III)
·
Fraksi bacaannya sampai menit.
·
Diperlukan untuk kepentingan khusus di proyek-proyek
pembangunan fisik (untuk keperluan konstruksi).
·
Contoh : Wild-T05
4.
Theodolit Compas
Penyetelannya meliputi :
a.
Mengatur sumbu I menjadi vertical.
b.
Mengatur sumbu II tegak lurus sumbu I.
c.
Mengatur garis visir tegak lurus sumbu II.
d.
Mengatur garis arah nivo sejajar garis vizir.
e.
Mengatur kedudukan petunjuk pembacaan lingkaran vertikal.
f.
Mengatur kedudukan garis bidang vertikal tegak lurus dengan
sumbu II.
g.
Mengatur kedudukan alat dengan lensa pemusat.
Sebelum dipergunakan, thedolit disetel terlebih dahulu. Hal
ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan yang tidak kita inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar