Minggu, 07 Juni 2015

Perencanaan Geometrik Jalan


Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu bagian dari perencanaan jalan yang dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu-lintas. Yang menjadi dasar perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan dan ukuran kendaraan, sifat pengemudi mengendalikan gerak kendaraannya dan karakteristik arus lalu-lintas. 
 Perencanaan geometrik jalan menitikberatkan pada bentuk fisik dari jalan sehingga jalan yang direncanakan dikatakan baik untuk memberikan rasa nyaman dan aman pada pengguna jalan. Dasar dari perencanaan ini adalah sifat gerakan dan ukuran kendaraan, sifat pengemudi mengendalikan gerak kendaraannya, dan karakteristik arus lalu – lintas. Hal – hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Jadi tujuan dari perencanaan geometrik jalan adalah menghasilkan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu-lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan atau biaya pelaksanaan. ruang, bentuk, dan ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan.
Elemen – elemen perencanaan geometrik jalan adalah :
a.             Alinyemen horizontal atau trase jalan, terutama dititikberatkan pada perencanaan sumbu jalan.
Pada gambar tersebut akan terlihat apakah jalan tersebut merupakan jalan lurus, menikung ke kiri atau ke kanan. Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis lurus, lengkung berbentuk lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis lurus ke bentuk busur lingkaran. Perencanaan geometrik jalan memfokuskan pada pemilihan letak dan panjang pada bagian – bagian ini, sesuai dengan kondisi medan sehingga terpenuhi kebutuhan akan pengoperasian lalu-lintas, dan keamanan (ditinjau dari jarak pandangan dan sifat mengemudikan kendaraan di tikungan.

b.             Alinyemen vertikal atau penampang memanjang jalan.
Pada gambar tersebut akan terlihat apakah jalan tersebut tanpa kelandaian, mendaki atau menurun. Pada perencanaan alinyemen ini dipertimbangkan bagaimana meletakkan sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan memperhatikan sifat operasi kendaraan, keamanan, jarak pandangan, dan fungsi jalan. Pemilihan alinyemen vertikal berkaitan pula dengan pekerjaan tanah yang mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang harus dilakukan.

c.              Penampang melintang jalan.
Bagian – bagian dari jalan seperti lebar dan jumlah jalur, ada atau tidaknya median, drainase permukaan, kelandaian lereng tebing galian dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya.

d.             Parameter perencanaan geometrik jalan.
Dalam perencanaan geometrik jalan terdapat beberapa parameter perencanaan yang merupakan penentu tingkat kenyamanan dan keamanan yang dihasilkan oleh suatu bentuk geometrik jalan.

Parameter perencanaan geometrik jalan sebagai berikut :
1.             Kendaraan Rencana.
Kendaraan yang merupakan wakil dari kelompoknya, dipergunakan untuk merencanakan bagian – bagian dari jalan (bentuk, ukuran, daya kendaraan).
2.             Kecepatan.
Besaran yang menunjukan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh (nilai gerak kendaraan). Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan perencanaan setiap bagian jalan raya seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang, dan lain – lain.
3.             Volume Lalu-lintas.
Volume lalu-lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Volume lalu-lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih lebar, sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan. Sebaliknya jalan yang terlalu lebar untuk volume lalu-lintas rendah cenderung membahayakan, karena pengemudi cenderung mengemudikan kendaraannya pada kecepatan yang lebih tinggi sedangkan kondisi jalan belum tentu memungkinkan.




4.             Tingkat Pelayanan Jalan.
Lebar dan jumlah lajur yang dibutuhkan tidak dapat direncanakan dengan baik walaupun VJP atau LHR telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh karena tingkat kenyamanan dan keamanan yang akan diberikan oleh jalan rencana belum tentukan. Lebar lajur yang dibutuhkan akan lebih lebar jika pelayanan dari jalan diharapkan lebih tinggi.
5.             Jarak Pandangan.
Keamanan dan kenyamanan pengemudi kendaraan untuk dapat melihat jelas dan menyadari situasinya pada saat mengemudi, sangat tergantung pada jarak yang dapat dilihat dari tempat kedudukannya. Panjang jalan di depan kendaraan yang masih dapat dilihat dengan jelas diukur dari titik kedudukan pengemudi, disebut jarak pandangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar