Perencanaan
geometrik jalan merupakan salah satu bagian dari perencanaan jalan yang
dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi
dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu-lintas.
Yang menjadi dasar perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan dan ukuran
kendaraan, sifat pengemudi mengendalikan gerak kendaraannya dan karakteristik
arus lalu-lintas.
Elemen – elemen
perencanaan geometrik jalan adalah :
a.
Alinyemen horizontal atau trase jalan, terutama dititikberatkan
pada perencanaan sumbu jalan.
Pada
gambar tersebut akan terlihat apakah jalan tersebut merupakan jalan lurus,
menikung ke kiri atau ke kanan. Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis
lurus, lengkung berbentuk lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis
lurus ke bentuk busur lingkaran. Perencanaan geometrik jalan memfokuskan pada
pemilihan letak dan panjang pada bagian – bagian ini, sesuai dengan kondisi
medan sehingga terpenuhi kebutuhan akan pengoperasian lalu-lintas, dan keamanan
(ditinjau dari jarak pandangan dan sifat mengemudikan kendaraan di tikungan.
b.
Alinyemen vertikal atau penampang memanjang jalan.
Pada
gambar tersebut akan terlihat apakah jalan tersebut tanpa kelandaian, mendaki
atau menurun. Pada perencanaan alinyemen ini dipertimbangkan bagaimana
meletakkan sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan memperhatikan sifat operasi
kendaraan, keamanan, jarak pandangan, dan fungsi jalan. Pemilihan alinyemen
vertikal berkaitan pula dengan pekerjaan tanah yang mungkin timbul akibat
adanya galian dan timbunan yang harus dilakukan.
c.
Penampang melintang jalan.
Bagian
– bagian dari jalan seperti lebar dan jumlah jalur, ada atau tidaknya median,
drainase permukaan, kelandaian lereng tebing galian dan timbunan, serta
bangunan pelengkap lainnya.
d.
Parameter perencanaan geometrik jalan.
Dalam
perencanaan geometrik jalan terdapat beberapa parameter perencanaan yang
merupakan penentu tingkat kenyamanan dan keamanan yang dihasilkan oleh suatu
bentuk geometrik jalan.
Parameter
perencanaan geometrik jalan sebagai berikut :
1.
Kendaraan Rencana.
Kendaraan
yang merupakan wakil dari kelompoknya, dipergunakan untuk merencanakan bagian –
bagian dari jalan (bentuk, ukuran, daya kendaraan).
2.
Kecepatan.
Besaran
yang menunjukan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh (nilai gerak
kendaraan). Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan
perencanaan setiap bagian jalan raya seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak
pandang, dan lain – lain.
3.
Volume Lalu-lintas.
Volume
lalu-lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan
dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Volume lalu-lintas yang tinggi
membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih lebar, sehingga tercipta
kenyamanan dan keamanan. Sebaliknya jalan yang terlalu lebar untuk volume
lalu-lintas rendah cenderung membahayakan, karena pengemudi cenderung
mengemudikan kendaraannya pada kecepatan yang lebih tinggi sedangkan kondisi
jalan belum tentu memungkinkan.
4.
Tingkat Pelayanan Jalan.
Lebar
dan jumlah lajur yang dibutuhkan tidak dapat direncanakan dengan baik walaupun
VJP atau LHR telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh karena tingkat
kenyamanan dan keamanan yang akan diberikan oleh jalan rencana belum tentukan.
Lebar lajur yang dibutuhkan akan lebih lebar jika pelayanan dari jalan
diharapkan lebih tinggi.
5.
Jarak Pandangan.
Keamanan
dan kenyamanan pengemudi kendaraan untuk dapat melihat jelas dan menyadari
situasinya pada saat mengemudi, sangat tergantung pada jarak yang dapat dilihat
dari tempat kedudukannya. Panjang jalan di depan kendaraan yang masih dapat
dilihat dengan jelas diukur dari titik kedudukan pengemudi, disebut jarak
pandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar